IKN vs 40 Kota Selevel Jakarta, Mana yang Lebih Realistis?

9iGb...SQrw
3 Jan 2024
28


Membangun ibukota negara (IKN) baru dan 40 kota selevel Jakarta adalah gagasan yang sedang hangat dibicarakan dalam kampanye politik. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, berjanji akan mewujudkan pembangunan ini jika terpilih. Namun, sejumlah pengamat perkotaan mempertanyakan keberlanjutan dan realitas dari rencana ini.

Salah satu pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna, menyebut rencana Cak Imin sebagai jargon politik semata. Menurutnya, untuk mewujudkan pembangunan 40 kota selevel Jakarta diperlukan kajian mendalam. Hal ini tidak bisa dianggap remeh dan bukanlah perkara yang mudah.

Yayat menambahkan bahwa sudah ada Kebijakan Pembangunan Perkotaan yang disusun oleh Bappenas, yang menjadi acuan dalam pembangunan kota nasional. Menurutnya, pengembangan 40 kota selevel Jakarta haruslah realistis dan mengacu pada kajian yang matang.


Pendapat Yayat ini tidaklah mengherankan. Membangun 40 kota selevel Jakarta akan menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, seperti ketersediaan lahan yang memadai, infrastruktur yang handal, sumber daya manusia yang berkualitas, dan dukungan finansial yang besar. Proses pembangunan ini akan membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit.

Di sisi lain, rencana pembangunan IKN juga tidak lepas dari kritik. Beberapa pengamat khawatir bahwa proyek ini bisa mengalami nasib yang sama dengan proyek Hambalang di era Presiden SBY, yang akhirnya menjadi proyek kontroversial dengan dugaan korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah.

Muslim Arbi, politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengemukakan pandangannya terkait pembangunan 40 kota selevel Jakarta. Menurutnya, gagasan ini lebih realistis daripada membangun Ibukota Negara (IKN) yang berisiko mengalami nasib serupa proyek Hambalang pada masa lalu.



Pernyataan tersebut disampaikan oleh Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL. Dia menjelaskan bahwa rencana Anies Baswedan dan dirinya untuk membangun 40 kota selevel Jakarta merupakan sinyal kuat bahwa IKN akan ditinjau ulang jika mereka menang dalam pemilihan.

Muslim melihat IKN sebagai proyek infrastruktur yang terlalu berlebihan dan hanya akan menjadi beban. Ia berpendapat bahwa konsep pembangunan Indonesia ke depan harus realistis, tidak seperti upaya Presiden Jokowi dalam membangun IKN yang berpotensi mengalami nasib seperti proyek Hambalang pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pendapat Muslim Arbi ini menjadi sorotan karena mengajukan alternatif yang lebih masuk akal dan dapat diwujudkan. Membangun 40 kota selevel Jakarta akan memberikan kesempatan bagi pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Selain itu, hal ini juga akan membantu mengurangi ketergantungan pada satu pusat pemerintahan yang terlalu padat seperti Jakarta.


Sementara itu, Anies Baswedan juga telah menunjukkan komitmen untuk merespons aspirasi rakyat di luar Jakarta. Dalam kunjungan kediamannya, ratusan warga dari berbagai daerah datang untuk mengundang Anies ke desa-desa mereka setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang

Dalam konteks ini, pertanyaan yang muncul adalah, mana yang lebih realistis antara membangun IKN dan mengembangkan 40 kota selevel Jakarta? Tidak ada jawaban yang pasti. Namun, yang jelas adalah bahwa kedua rencana tersebut memerlukan kajian yang teliti dan perencanaan yang matang agar dapat terealisasi dengan baik.

Bagaimanapun, pembangunan dan pengembangan kota-kota di Indonesia memang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang merata dan pembangunan yang berkelanjutan. Yang penting adalah memastikan bahwa setiap kebijakan dan rencana pembangunan dilakukan dengan keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.

Get fast shipping, movies & more with Amazon Prime

Start free trial

Enjoy this blog? Subscribe to beatrixyzi

0 Comments