Mengenal 5 Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan Dasar Manusia – Tahukah, Whizmates? Kita sebagai manusia pada dasarnya memiliki setidaknya satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari, lho. Nah, kebutuhan dasar inilah yang akhirnya memotivasi kita untuk memenuhi kebutuhan demi bertahan hidup.
Teori kebutuhan dasar manusia ini pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog sekaligus teoritikus dari Amerika yang bernama Abraham Maslow. Terdapat 5 kebutuhan dasar manusia yang dijelaskan oleh Maslow, yaitu naluri seseorang untuk terus memenuhi kebutuhannya. Ketika kebutuhan dasar seperti makan dan minum sudah terpenuhi, maka manusia akan berusaha mendapatkan kebutuhan lanjutan.
Lalu, teori kebutuhan dasar dari Maslow ini sekiranya masih sangat relevan dengan kehidupan sekarang. Lalu, apa saja sih yang menjadi 5 kebutuhan dasar manusia menurut Maslow? Simak artikel ini, ya!
Melansir dari Gramedia.com, teori Maslow pertama kali dicetuskan pada tahun 1943 melalui acara Psychological Review dengan tema “A Theory of Human Motivation”. Maslow beranggapan bahwa seseorang yang ingin mendapatkan kebutuhan tingkat atas harus memenuhi kebutuhan tingkat bawah terlebih dahulu, seperti kebutuhan makan dan minum.
Pada konsep teori ini, awalnya Maslow melakukan pengamatan terhadap perilaku monyet, lho. Kira-kira apa ya hasil dari pengamatan Maslow itu? Dari pengamatan tersebut, Maslow menyimpulkan bahwa ada beberapa tingkat kebutuhan utama yang akan dicapai oleh individu daripada kebutuhan lainnya. Hal inilah yang dijadikan Maslow dalam menyusun teori hierarki kebutuhan manusia.
Selain itu juga, Maslow berpendapat dalam memenuhi kebutuhan tingkat selanjutnya, seseorang akan menggunakan kekuatan motivasi untuk memenuhinya. Ada dua jenis kekuatan motivasi yang dimaksud, nih, Whizmates! Ada motivasi kekurangan dan motivasi perkembangan.
Motivasi kekurangan ini diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kekurangan mereka. Sementara motivasi perkembangan, merupakan motivasi yang datang secara alami pada seseorang untuk semangat dalam meraih dan mencapai tujuan mereka. Jadi, apa saja yang termasuk ke dalam kebutuhan dasar Maslow?
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Teori Maslow terdiri dari lima hierarki atau tingkatan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Seperti yang Whizmates tahu, kita sebagai manusia juga selalu memiliki keinginan untuk terus berkembang mencari kelebihan diri dan memenuhi kebutuhan mereka.
Nah, dalam teori hierarki Maslow inilah akan dijelaskan kebutuhan dasar manusia apa saja yang harus dipenuhi. Berikut ini merupakan kebutuhan dasar manusia sesuai dengan urutan tingkatannya menurut Abraham Maslow.
1. Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan tingkat yang paling dasar manusia menurut Maslow adalah kebutuhan biologis dan kebutuhan fisik. Contoh dari kebutuhan fisiologi ini diantaranya adalah makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal atau yang biasa kita kenal dengan istilah sandang, pangan, dan papan.
Jika seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya, maka akan timbul rasa puas dari dalam dirinya. Maka dari itu, Maslow berpendapat bahwa seseorang hanya dapat memenuhi kebutuhan tingkat selanjutnya apabila kebutuhan paling dasar sudah terpenuhi.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Seseorang yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, maka secara naluriah mereka akan melangkah ke kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman. Pada tingkat kedua, Maslow memasukkan kebutuhan akan rasa aman secara fisik dan emosional pada kebutuhan dasar manusia.
Menurut teori Maslow, kebutuhan akan rasa aman ini kadarnya sangat banyak dirasakan oleh anak. Misalnya, orang tua melindungi anak dari ancaman di luar rumah dan memberikan rasa aman bagi anak-anaknya.
Selain itu juga, manusia membutuhkan perlindungan dari rasa takut, cemas, dan kekhawatiran berlebih. Biasanya manusia baru menyadari pentingnya rasa akan aman ini ketika mereka tidak lagi memilikinya.
3. Kebutuhan Akan Rasa Cinta, Kasih Sayang, dan Hak Kepemilikan
Adanya rasa kesepian, stres, depresi, serta rasa khawatir berlebih yang dimiliki seseorang, membuat Maslow memasukkan kebutuhan akan rasa cinta, kasih sayang, dan kepemilikan pada kebutuhan dasar manusia. Maslow juga memberikan dua jenis rasa cinta yang dimiliki seseorang, yaitu D-Love atau Deficiency Love dan B-Love atau Being Love.
Dalam teori ini, saat seseorang merasa kekurangan akan rasa cinta, mereka dikategorikan sebagai D-Love. Maksudnya adalah D-Love digambarkan sebagai rasa cinta yang menjadikan diri sendiri sebagai titik fokusnya.
Sementara itu, seseorang yang merasakan cinta tanpa harus ada balasan tertentu, mereka disebut sebagai B-Love. Secara sederhana, dalam istilah anak zaman sekarang adalah “cinta tak harus memiliki.”
Nah, contoh dari kebutuhan tingkat ketiga ini, seperti kebutuhan untuk berkeluarga, kebutuhan memiliki hubungan dengan orang lain, kebutuhan bersosialisai, dan sebagainya.
4. Butuh Mendapatkan Penghargaan
Ternyata dengan perut kenyang, memiliki rasa aman, dan penuh kasih sayang seseorang masih belum merasa cukup. Masih ada kebutuhan lain yang ingin didapatkan oleh manusia, yaitu kebutuhan mendapatkan penghargaan.
Contoh dari kebutuhan mendapatkan penghargaan ini, seperti kebutuhan pengakuan atas kompetensi yang kita miliki, penghargaan akan pencapaian yang kita dapat, hak untuk merasakan penghormatan dari orang lain, menjadi orang kepercayaan di lingkungan, dan lain sebagainya. Efek dari kebutuhan ini sendiri tentu akan menimbulkan rasa percaya diri seseorang dan kekuatan pada dirinya.
5. Membutuhkan Aktualisasi Diri
Kebutuhan tingkat tertinggi menurut teori Maslow, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Hal ini merujuk pada kebutuhan seseorang dalam memutuskan mau ke mana arah yang diinginkan individu.
Misalnya, seseorang memiliki tujuan untuk menjadikan dirinya sebagai orang nomor 1 di Indonesia, maka dia akan rela mempertaruhkan waktu, tenaga, dan biaya untuk menjadi seorang pemimpin.
Lalu, sebenarnya apa yang menjadi alasan kebutuhan ini menjadi kebutuhan tingkat yang paling tinggi? Alasannya, seseorang dalam memenuhi kebutuhan ini harus sangat mengenal diri sendiri, baik kekuatan maupun kelemahannya.
Seseorang yang gagal dalam memenuhi kebutuhan ini, biasanya berdampak pada ketidakpuasan dan perasaan tidak percaya diri akan kompetensi dirinya.