LUHUT UNGKAP HILIRISASI RUMPUT LAUT BISA LEBIH BESAR DIBANDING NIKEL
22 Dec 2023 15:31
IQPlus, (22/12) - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pengembangan hilirisasi rumput laut dapat lebih besar dibandingkan pengolahan nikel dan akan menjadi proyek utama Indonesia dalam 5-10 tahun ke depan.
"Jadi rumput laut ini menurut saya menjadi satu proyek yang ke depan dalam 5-10 tahun ke depan itu akan sama pengaruhnya atau lebih besar daripada tambang nikel, dan itu bisa," kata Luhut dalam kegiatan Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas secara virtual di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, hilirisasi rumput laut memiliki potensi besar untuk mengalahkan sektor pertambangan yang saat ini memiliki nilai ekspor mencapai 34 miliar dolar AS.
Dengan pemanfaatan optimal terhadap rumput laut, Luhut mengatakan bukan hanya nilai ekonomi yang dapat meningkat, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.
"Dan itu bisa karena pengalaman kita dalam menangani nikel dalam 7 tahun kita dalam posisi ekspor cuma 1,5 miliar dolar AS, sekarang kita sudah ekspor sampai pada 34 miliar dolas AS," ucap Luhut.
Di tempat yang sama, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat mengatakan selama ini Indonesia melakukan ekspor rumput laut dalam bentuk mentah dan diproduksi hanya bentuk kerajinan atau agar-agar, padahal jika melalui hilirisasi, komoditas tersebut dapat memiliki daya jual yang mahal.
"Kalau dari studi World Bank potensi hilirisasi dari rumput laut sangat macam-macam. Ada biostimulant/pupuk organik, kesehatan, dan bioplastik. Yang saya highlight di sini utamanya yang biostimulant/pupuk organik projeksi sampai 2030 potensi market lebih dari 10 miliar dolar AS dan bioplastik potensi market lebih dari 40 miliar dolar AS," katanya. (end/ant)